3 September 2022
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Asia/Jakarta timezone

Scientific Programme

Ancaman krisis pangan yang membayangi dunia harus diantisipasi oleh pemerintah. Langkahlangkah yang komprehensif dibutuhkan agar Indonesia tak terkena dampak besar dari permasalahan rantai pasok global. Presiden Joko Widodo telah mewanti-wanti ihwal permasalahan pangan yang sedang dihadapi banyak negara, termasuk Indonesia. Langkah pengamanan pangan nasional harusterkendali dalam menghadapi geopolitik dan geostrategi dunia. strategi yang dibangun terutama berkaitan ketahanan pangan dan peningkatan daya saing berkelanjutan, di antaranya meningkatkan kapasitas produksi dan menguatkan cadangan sistem logistik pangan.

Logistik pangan penting dalam menyediakan pangan untuk keberlanjutan karena berperan memastikan ketersediaan pangan tepat kuantitas, kualitas, pada saat yang tepat, dengan harga yang terjangkau. Selain itu, logistik pangan yang efektif mampu mengurangi kelangkaan stok komoditas pangan, pengendalian harga komoditas pangan, dan meminimalkan terjadinya disparitas harga. Dua hal terakhir ini, yakni disparitas harga dan kelangkaan komoditas pangan turut memengaruhi stabilitas perekonomian. Pemenuhan pangan bagi masyarakat menghadapi tantangan karena karakteristik produk pertanian yang dihasilkan belum merata antarwaktu dan antarwilayah. Karena itu, dibutuhkan pengelolaan logistik pangan yang efektif untuk menjamin ketersediaan bahan pangan dengan biaya logistik yang efisien.

Dokumen Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI No.94 Tahun 2019 tentang Logistik, dinyatakan bahwa logistik merupakan bagian dari rantai pasok (supply chain) yang menangani arus barang, arus informasi dan arus uang melalui proses pengadaan (procurement), penyimpanan (warehousing), transportasi (transportation), distribusi (distribution), dan layanan penghantaran (delivery services) sesuai dengan jenis, kualitas, jumlah, waktu dan tempat yang dikehendaki konsumen, secara efektif dan efisien, mulai dari titik asal (point of origin) sampai dengan titik tujuan (point of destination).

Hal penting yang menjadi dasar pemikiran pada Supply Chain Management (SCM) adalah fokus pada pengurangan kesia-siaan dan mengoptimalkan nilai pada rantai pasokan. Pada suatu rantai pasok umumnya dihadapkan pada ketidakpastian (uncertainty). Ketidakpastian ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk dari aspek permintaan (demand) maupun aspek pasokan (supply). Kondisi disrupsi global seperti pandemi covid 19, perang dagang dan konflik antar negara mempengaruhi supply chain pangan sehingga dapat berimbas pada krisis pangan global. Hal utama yang menjadi kendala Supply Chain Management (SCM) adalah (1) ketidakpastian permintaan terkait dengan variasi produk, variasi kuantitas produk, variasi waktu pemesanan, variasi terhadap harga produk dan (2) ketidakpastian pasokan terkait dengan kualitas produk, inovasi produk, keterbatasan kapasitas produksi dan potensi gangguan pada produksi.

Supply Chain Management (SCM) memainkan peran penting dalam proses bisnis dan industri pertanian. Banyak perusahaan bergantung pada rantai pasokan untuk membuat produk atau melaksanakan layanan untuk pelanggan mereka. Jadi, bagaimana rantai pasokan dapat dioptimalkan dengan teknologi untuk memastikan operasi berjalan lancar tanpa hambatan?. Digitalisasi untuk organisasi rantai pasokan dapat membantu menyempurnakan strategi untuk meningkatkan produktivitas dan menjadi yang terdepan dalam persaingan. Selain itu, penggunaan teknologi rantai pasokan pintar (smart Supply Chain Management) di masa depan dapat memberikan banyak manfaat bagi bisnis industri pertanian– jika manajer rantai pasokan memperoleh perspektif holistik tentang mekanisme tersebut.

Transformasi digital merupakan tujuan utama bagi banyak perusahaan: 20% pemimpin rantai pasokan percaya bahwa rantai pasokan digital sudah menjadi model yang dominan, dan 80% mengharapkannya menjadi dominan dalam lima tahun. Tren menuju rantai pasokan cerdas (smart Supply Chain Management) pada akhirnya berasal dari kebutuhan setiap perusahaan untuk memantau semua desain produk, manufaktur, pemrosesan, dan proses penyimpanan untuk menjamin keterlacakan produk dan untuk memenuhi standar kualitas dan kebersihan.

Berdasarkan diskripsi tersebut, maka Politeknik Negeri Jember bekerjasama dengan Perhepi Komda Jember menyelenggarakan Webinar” Smart Supply Chain Management: Solusi Mengatasi Krisis Pangan Global” yang diharapkan membuka wawasan civitas akademika tentang pentingnya supply chain management dalam mengatasi krisis pangan global.