Speaker
Description
Produksi jagung Indonesia seringkali mengalami fluktuasi, sehingga mengakibatkan ketergantungan terhadap impor. Produktivitas yang rendah merupakan salah satu penyebab rendahnya produksi jagung. Produktivitas jagung dapat ditingkatkan melalui perbaikan metode budidaya seperti pengaturan jarak tanam dan pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jarak tanam dan dosis pupuk pelengkap cair yang optimal untuk meningkatkan hasil tanaman jagung. Penelitian ini dilaksanakan sejak maret hingga juli 2021 di Politeknik Negeri Jember, Indonesia. Percobaan disusun menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah jarak tanam tanaman yaitu 70 x 20 cm, 75 x 15 cm dan 80 x 10 cm. Sedangkan faktor kedua adalah dosis pupuk pelengkap cair yaitu 0 l/ha, 15 l/ha, 25 l/ha, dan 35 l/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performa tongkol jagung terbaik adalah pada jarak tanam 70 cm x 20 cm dengan potensi hasil 11,2 ton per ha. Namun, potensi hasil jagung lebih tinggi pada jarak tanam 80 cm x 10 cm, yaitu 13 ton per ha. Hal ini dikarenakan populasi jagung lebih banyak pada jarak tanam yang lebih sempit. Performa hasil tanaman (berat segar dan berat kering tongkol) paling baik pada aplikasi pupuk pelengkap cair 35 liter/ha.
Keywords
optimasi budidaya, performa jagung, pupuk pelengkap cair
Scientific field | Produksi Tanaman |
---|