Speaker
Description
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember (2020), produksi cabai merah besar selama lima tahun terakhir mengalami penurunan dan peningkatan. Kurang stabilnya produksi cabai merah besar disebabkan oleh banyak faktor diantaranya, luas panen, kerontokan bunga, serangan OPT dan kondisi lahan. Dari berbagai faktor tersebut, kerontokan bunga merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi produksi tanaman cabai merah besar, sehingga menghasilkan kualitas dan mutu buah cabai merah besar yang rendah. Salah satu upaya dalam menghadapi kerontokan bunga dan buah cabai merah besar yaitu dengan menggunakan pupuk kalium (Lingga dan Marsono, 2001).
Tujuan proyek usaha mandiri (PUM) ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah besar (Capsicum annuum L.), serta untuk mengetahui kelayakan usaha tani cabai merah besar (Capsicum annuum L.) dengan pemberian pupuk kalium. Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan November 2021 di lahan Politeknik Negeri Jember.
Hasil aplikasi pupuk kalium 6 gram per tanaman pada budidaya cabai merah besar berpengaruh sangat nyata pada parameter jumlah bunga jadi dan berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman umur 1 hingga 5 MST, jumlah buah per sampel, dan berat buah per sampel. Sedangkan pada parameter tinggi tanaman umur 6 hingga 9 MST, muncul bunga, panjang buah, dan diameter buah berpengaruh tidak berbeda nyata. Berdasarkan hasil analisa usaha tani pada budidaya cabai merah besar dengan perlakuan pupuk kalium dinyatakan layak untuk diusahakan karena nilai R/C Ratio > 1.
Keywords
Cabai Merah Besar, Jember, Pupuk Kalium
Scientific field | Produksi Tanaman |
---|