Speaker
Description
Kakao sebagai salah satu komoditas perkebunan yang penting dalam menunjang perekonomian Indonesia, namun beberapa tahun terakhir menunjukkan penuruan produksi. Penyebab penurunan produksi adalah kurangnya pemeliharaan tanaman kakao yang mengakibatkan banyak tanaman yang terserang hama dan penyakit dan berdampak pada penurunan kualitas dan kuantitas kakao. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran dan tingkat serangan penggerek buah kakao dan busuk buah kakao di Kabupaten Jayapura. Penelitian dilakukan dengan observasi langsung pada lahan kakao rakyat yang ada di sentra – sentra penanaman kakao di Kabupaten Jayapura yaitu Distrik Yapsi, Distrik Nimbokrang, dan Distrik Namblong pada September – Oktober 2020. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan mengambil 10% tanaman sampel. Setiap distrik dipilih tiga petani sebagai petani sampel di desa yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan serangan penggerek buah kakao tertinggi terjadi di Distrik Nimbokrang, Kampung Bunyom dengan intensitas serangan 76%, persentase biji rusak 75,72 % dan kehilangan hasil 7,60%. Kejadian serangan penggerek buah kakao terendah dijumpai di SP 5, Distrik Yapsi dengan intensitas serangan 8,89%, biji rusak 14,13% dan kehilangan hasil 0,87%. Serangan penggerek tertinggi pada buah kakao yang terletak pada cabang sekunder. Serangan busuk buah kakao tertinggi terjadi di SP 4, Distrik Yapsi dengan intensitas serangan 93,33% dan persentase buah terserang 93,33%. Kejadian serangan busuk buah kakao terendah terdapat di Rephang Muaib Distrik Nimbokrang dengan intensitas serangan 68,75% dan persentase buah terserang 68,75%.
Keywords
Penggerek Buah Kakao, Busuk Buah Kakao, Intensitas serangan, Kakao
Scientific field | Perlindungan Tanaman |
---|