Speaker
Description
Keadaan topografi pada berbagai tingkat kemiringan lahan menjadi salah satu faktor dari status ketersediaan hara pada tanaman kelapa sawit. Saat intensitas curah hujan tinggi, semakin curam keadaan lahan akan mengakibatkan terangkutnya partikel-partikel hara di permukaan tanah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa sifat kimia tanah di perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada tingkat kelerengan lahan yang berbeda sehingga dapat sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan rekomendasi pemupukan untuk tahap selanjutnya. Sampel berupa tanah di perkebunan kelapa sawit yang diambil pada berbagai tingkat kelerengan yaitu datar (0-8%), landai (8-15%), agak curam (15-25%), dan curam (25-40%) dengan metode Soil Sampling Unit (SSU), untuk kemudian dilakukan analisis di laboratorium. Data yang dianalisis yaitu nilai pH, kadar N, P, K, Ca, Mg, dan C-organik. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai pH tanah di lokasi penelitian pada berbagai tingkat kelerengan lahan cenderung masam, kadar N dan K pada lahan datar tergolong rendah, kadar P pada lahan curam tergolong rendah, kadar Ca dan Mg pada berbagai tingkat kelerengan lahan tergolong rendah, dan kadar C-organik pada lahan datar dan landai tergolong tinggi. Berdasarkan hasil tersebut maka disarankan untuk melakukan budidaya kelapa sawit adalah pada lahan datar (kemiringan 0-8%) hingga agak curam (kemiringan 15-25%).
Keywords
erosi, kandungan hara, kelerengan, kesatuan contoh tanah, topografi
Scientific field | Ilmu Tanah & Nutrisi Tanaman |
---|