Speaker
Description
Jagung dipertimbangkan sebagai komoditas potensial mendukung diversifikasi pangan sebagai pangan pokok alternatif. Masyarakat Buleleng menjadikan jagung sebagai makanan pokok sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keragaan komponen hasil dan produktivitas dua varietas unggul tanaman jagung menggunakan sistem tanam legowo dan kebiasaan petani di Kabupaten Buleleng. Penelitian dilaksanakan di Desa Gerokgak Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng Provinsi Bali pada bulan Mei hingga Agustus 2019 yang disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 perlakuan menggunakan varietas unggul Nasa-29 dan Pulut Uri yang dibudidayakan dengan jarak tanam legowo dan kebiasaan petani diulang sebanyak 4 kali. Hasil kajian menunjukkan varietas Varietas Nasa-29 memiliki tongkol dengan karakteristik panjang, jumlah baris per tongkol, jumlah biji per tongkol dan bobot 1000 biji lebih tinggi dibandingkan varietas Pulut Uri baik ditanam secara legowo maupun kebiasaan petani. Perbedaan sistem jarak tanam memberikan pengaruh yang sama terhadap bobot tongkol, jumlah baris per tongkol, bobot 1000 biji dan produktivitas varietas Pulut Uri namun nyata berpengaruh terhadap panjang tongkol, jumlah biji per tongkol dan diameter tongkol. Sedangkan, perbedaan sistem tanam pada varietas Nasa-29 memberikan pengaruh signifikan terhadap hampir seluruh karakteristik tongkol yang diamati kecuali jumlah baris per tongkol. Produktivitas jagung tertinggi dihasilkan oleh varietas Nasa-29. Perbedaan sistem tanam dan varietas berpengaruh terhadap produktivitas jagung. Varietas Nasa-29 menunjukkan respon lebih toleran terhadap serangan hama penggerek tongkol dan penyakit busuk tongkol. Penanaman secara legowo cenderung mampu mengurangi intensitas serangan hama dan penyakit dibandingkan cara petani.
Keywords
Jagung hibrida; Jagung pulut; Jarak tanam; Varietas Unggul
Scientific field | Produksi Tanaman |
---|