Speaker
Description
Benih kakao merupakan benih rekalsitran yang memiliki ketidakmampuan dalam penyimpanan cukup lama. Akibat penyimpanan, benih kakao dapat mengalami kemunduran benih juga dalam proses pertumbuhan di pembibitan. Untuk mengetahui benih kakao yang telah disimpan dapat tumbuh baik di pembibitan, maka perlu melakukan pembibitan berdasarkan benih kakao yang telah disimpan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Produksi Benih, pada bulan Agustus sampai Oktober 2020, Rumah Kawat, dan Laboratorium Tanah Politeknik Negeri Jember pada bulan Oktober 2020 sampai Maret 2021. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari 2 faktor dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah Klon (K) terdiri dari 2 jenis yaitu K1 = ICCRI 03 : K2 = MCC 01, dan faktor kedua adalah Lama Penyimpanan (P) dengan 4 taraf yaitu : P0 = Langsung ditanam (kontrol) : P1 = Disimpan 5 Hari : P2 = Disimpan 10 Hari : P3 = Disimpan 15 Hari. Parameter yang diamati adalah diameter batang bibit, tinggi bibit, jumlah daun bibit, berat basah bibit, berat kering bibit dan panjang akar bibit. Pada hasil menunjukkan bahwa perbedaan klon berpengaruh sangat nyata terhadap parameter pengamatan tinggi bibit, jumlah daun bibit, diameter batang bibit, berat basah dan kering bibit terhadap benih yang disimpan. Perlakuan lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata terhadap parameter pengamatan tinggi bibit, jumlah daun bibit, dan diameter batang bibit. Serta interaksi antara klon dan lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi bibit, dan jumlah daun bibit.
Keywords
Pembibitan, Klon Kakao, Lama Penyimpanan
Scientific field | Produksi Tanaman |
---|