Speaker
Description
Salah satu penyumbang inflasi di Kota Padang berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau. Dalam kelompok ini variabel yang mendominasi laju infasi adalah fluktuasi harga bahan pangan. Kondisi inflasi yang tidak stabil akan berdampak terhadap perkeonomian suatu daerah. Tujuan penelitian mengidentifikasi perkembangan harga bahan pangan di Kota Padang dan menganalisis pengaruh gejolak harga bahan pangan terhadap inflasi di Kota Padang. Metode Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan vector autoregressive (VAR/VECM). Data yang digunakan adalah data time series periode Januari 2018 hingga Desember 2020. Variabel yang digunakan adalah harga beras, cabai merah, minyak goreng, telur ayam ras, daging ayam ras, dan gula pasir yang akan dianalisis pengaruhnya terhadap inflasi di Kota Padang. Kondisi harga bahan pangan memperlihatkan kecenderungan yang meningkat dengan pola musiman. Perbandingan rata-rata harga di Sumatera Barat lebih rendah dibanding harga di Kota Padang. Hasil analisis menunjukkan dalam jangka pendek terjadi kointegrasi antar variabel. Dalam jangka panjang harga minyak goreng, telur ayam ras dan gula pasir berpengaruh signifikan terhadap inflasi di Kota Padang. Hasil proyeksi 10 tahun kedepan menunjukkan kontribusi varians terbesar didominasi oleh variabel telur ayam ras (55.27%), sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya (44.73%). Kontribusi harga bahan pangan yang teridentifikasi berdampak terhadap inflasi Kota Padang, hendaknya menjadi fokus perhatian pemerintah daerah dalam menetapkan regulasi perdagangan kedepannya.
Keywords
chicken eggs; cooking oil; sugar; VAR/VECM model
Scientific field | Agribisnis |
---|